Oleh: Endhiq Anang P "Adakah Ratu Adil hanyalah mimpi?" Sindhunata membuka bukunya Ratu Adil, Ramalan Jayabaya & Sejarah Perlawanan Wong Cilik (Gramedia Pustaka Utama, 2024) dengan puisi liris panjang berjudul Senandung Ratu Adil. Puisi itu semacam gerbang untuk membuka lorong panjang sejarah negeri kita, Indonesia. Sebuah negeri yang dalam...
LEKRA DALAM PUSARAN BADAI POLITIK KEBUDAYAAN
Ilustrated by AI Pada 30 April 1932, tidak lama setelah konferensi Partai Komunis Soviet ke-17, sebagaimana dicatat Ibe Karyanto dalam bukunya Realisme Sosialis George Lukacs, Komite Pusat partai itu mengeluarkan resolusi tentang reorganisasi dari organisasi seni dan sastra. Adanya resolusi tersebut mendorong terbentuknya wadah tunggal dalam bidang seni dan sastra,...
HUMANISME BORJUIS DALAM PARASITE
Ilustrated by AI Pramoedya Ananta Toer mempunyai ungkapan yang jitu perihal apa itu humanisme borjuis. Sebagaimana dipaparkan dalam risalah Realisme Sosialis dan Sastra Indonesia, dengan nada sinis, Pram menggambarkan humanisme borjuis lewat ungkapan: “kasihan mereka, tapi jangan ganggu kesenangan dan kemakmuranku!” Di Eropa, sikap yang disampaikan Pram melahirkan para seniman...
MATA MALAM
Ilustrated by AI Delapan belas tahun usai Perang Dunia II, lewat lagu Blowing in The Wind, Bob Dylan pernah bertanya kepada pendengarnya di seluruh dunia tentang nilai kemanusiaan, khususnya di tengah perang. Puluhan tahun kemudian, lewat sebuah novel, Han Kang mengajukan pertanyaan serupa pula. Kepada pembacanya, dia mempertanyakan makna hidup...