PRABOWO MELURUSKAN PERISTIWA MADIUN 1948

Prabowo Subianto kembali membuat pernyataan yang mengejutkan. Dalam pembukaan sidang kabinet 5 Mei 2025, Prabowo menyatakan, “Peristiwa Madiun, seolah-olah itu komunis, ternyata yang membawa Muso, Semaun, semua itu adalah Belanda, difasilitasi oleh Belanda.” Pernyatan Prabowo itu telah mendokontruksi Madiun Affair yang selama ini disebut sebagai Pemberontakan PKI Madiun 1948.

Selama Orde Baru, PKI yang dituduh sebagai dalang pemberontakan Madiun. Musso dan Amir Sjarifuddin dianggap sebagai biang kerok pemberontakan itu. Mereka dianggap sebagai pengkhianat bangsa karena melakukan pemberontakan di tengah-tengah Agresi Militer Belanda. Buku-buku sejarah telah menorehkan bahwa Pemberontakan PKI Madiun merupakan sebuah kebiadaban yang dilakukan oleh orang-orang komunis. 

Amir memang memiliki kedekatan dengan Belanda. Sewaktu Jepang datang menjajah, Amirlah yang menjalankan operasi bawah tanah Belanda melawan Jepang. Langkah itu diambil Amir setelah bertemu dengan Musso di Surabaya. Indeburg  memberikan uang sebesar 25.000 gulden kepada Amir sebagai dana melawan Belanda. Amir melihat melawan fasisme Jepang merupakan hal yang krusial dan mendesak.

Bila mengacu pada buku Soe Hok Gie, Orang-Orang Di Persimpangan Kiri Jalan, ada beberapa teori yang menyebabkan terjadinya Madiun Affair. Teori pertama menyatakan pemberontakan terjadi karena provokasi Amerika Serikat. Sebagai syarat mendukung kemerdekaan Indonesia, Amerika meminta pemerintahan Indonesia dibersihkan dari anasir komunis.

Teori kedua menyatakan sebaliknya, PKI lah yang berencana merebut kekuasaan. Sejak jauh-jauh hari PKI telah mempersiapkannya dengan melakukan rapat akbar dan pemogokan. Upaya ini menimbulkan reaksi dari pemerintah, apalagi setelah Musso memproklamirkan berdirinnya Soviet di Madiun.

Pernyataan Prabowo berdeda dengan dua teori di atas. Prabowo melihat Madiun Affair sebagai kerjaan Belanda. Saat itu, di tengah Agresi Militer dan perundingan, jelas Belanda memiliki kepentingan untuk memperlemah posisi Indonesia. Maka cara adu domba dilakukan. Belanda membuat provokasi agar terjadi benturan antara saudara sendiri. Dengan begitu, posisi Indonesia menjadi lemah, mudah dijajah kembali.

Inti dari pernyataan Prabowo bahwa Madiun Affair bukan ulah PKI. Lewat elit-elitnya PKI cuma diperalat untuk diadu domba dengan Soekarno-Hatta. Sibuk menumpas PKI, pemerintah menjadi tidak fokus melawan Belanda. Tokoh-tokoh nasionalis progesif dihadap-hadapkan, Sukarno-Hatta di satu sisi dengan Musso-Amir di sisi lain. Padahal tokoh-tokoh ini sama-sama anti kolonialisme dan imperialisme.

Apa yang disampaikan Prabowo merupakan hal yang baru. Ia melihat pertarungan antar keluarga sendiri merupakan hasil desain dari kekuatan asing. Pihak asing ini tak ingin melihat bangsa Indonesia menjadi negara yang kaut. Oleh karena itu, terus-memerus dirongrong agar tetap lemah. Dengan begitu, kekayaan alam Indonesia bisa mereka kuasai.

Pernyataan Prabowo tentu tidak asal-asalan. Audrey R. Kahin dan George McT. Kahin, dalam buku mereka yang berkepala Subversi Sebagai Politik Luar Negeri, berdasarkan data-data yang akurat, menyatakan keterlibatan CIA di Indonesia. Keterlibatan ini, sebagaimana dinyatakan Prabowo, sangat terlihat pada awal-awal kemerdekaan. Amerika lewat CIA lah yang mengatur berbagai pemberontakan di daerah. Tujuannya tentu saja memperlemah posisi dan kondisi bangsa Indonesia.

Prabowo ingin mengingatkan kita semua untuk waspada. Agar kita tak mudah diadu domba oleh pihak asing. Selama ini mereka terbukti mengadu domba kita semua. Maka, tak henti-hentinya Prabowo mengingatkan pentingnya persatuan. Dengan begitu, bangsa kita menjadi bangsa yang kuat.

Apa yang disampaikan Prabowo tentang intervensi asing ini sesuai dengan pernyataan Hendropriyono. Ia mengatakan ada pihak asing yang berusaha memperkeruh situasi saat ini. Mereka tinggal menunggu sosok Sengkuni yang mau maju untuk memporakporandakan bangsa Indonesia. Tentu saja jangan sampai hal ini terjadi. Harus kita sadari, asing sangat cemas dengan program hilirisasi, berdirinya Danantara dan kebijakan progesif Prabowo lainnya seperti Sekolah Rakyat, swasembada pangan serta energi, dan Makan Bergizi Gratis. Ketakutan asing semakin menjadi-jadi ketika Prabowo ingin mewujudkan Tri Sakti Bung Karno yang dulu gagal karena disabotase kekuatan asing.

Ucapan Prabowo yang meluruskan Madiun Affair bukan sebagai tindakan PKI/ komunis, melainkan ulah Belanda, membawa angin segar dalam melihat sejarah Indonesia dengan kaca mata baru. Tujuan Prabowo amat mulia, yaitu agar bangsa Indonesia tidak saling mendedam dan menyalahkan sesama anak bangsa sendiri. Inilah rekonsiliasi yang sebenarnya: menulis ulang sejarah bangsa.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *